Obat gatal di bibir kemaluan ada banyak macamnya. Namun, untuk memilih obat yang paling ampuh untuk mengatasinya, harus tergantung dari apa khususnya penyebab gatal pada vagina Anda. Ada berbagai macam “biang keladi” penyebab gatal pada bibir kemaluan, mulai dari terkena infeksi jamur, bakteri, sampai parasit.
Jenis obat gatal pada vagina mempunyai macam sediaan yang beragam. Obat yang didapat bisa berupa krim, obat minum, sampai obat supostoria yang akan dimasukkan langsung ke dalam liang vagina. Obat yang akan diberikan juga tergantung dari penyebab gatal pada vagina.
Berbagai Jenis Obat Gatal Vagina Paling Manjur
Berikut ini merupakan jenis obat gatal pada vagina yang wajib Anda coba :
1.Clindamycin
Jenis obat gatal kemaluan ini berguna untuk mengatasi rasa gatal akibat adanya radang serviks (cervicitis). Pemicu radang serviks yaitu munculnya bakteri Chlamydia trachomatis.
Berdasarkan dengan temuan yang diterbitkan pada jurnal The Canadian Journal of Infectious Diseases, tersediaan obat gatal di bibir ini terdapat dua macam, yaitu obat minum dan jel yang akan langsung dioles ke vagina.
Biasanya, dosis jel clindamycin yang akan diberikan dengan sebesar 2%. Sementara untuk obat minum, dosis per satu butirnya berukuran sekitar 150-300 mg.
Cara mengonsumsi obat gatal ini adalah minum dengan batas dosis 600 mg pada setiap hari dalam rentang 6-8 jam. Dokter juga nantinya akan memberikan resep dengan kisaran dosis 900 mg setiap 8 jam sekali. Obat ini juga termasuk dalam golongan antibiotik. Biasanya, dokter akan memberikan obat ini sebagai suatu pilihan yang alternatif setelah mengonsumsi metronidazole.
2.Metronidazole
Menurut dari riset terbitan The Journal of Infectious Disease, obat metronidazole oral (obat minum) biasanya akan diberikan oleh dokter sebagai penanganan pertama untuk gatal akibat dari adanya bacterial vaginosis. Bacterial vaginosis merupakan peradangan vagina yang terkena akibat infeksi bakteri dan menyebabkan sensasi gatal.
Penelitian ini telah memaparkan, obat untuk vagina gatal yang harus dikonsumsi dengan kisaran dosis sebesar 500 mg sebanyak dua kali dalam sehari dalam jangka waktu kurang lebih seminggu.
Ketersediaan metronidazole ini juga ada yang berupa gel. Obat gatal di vagina ini digunakan dengan dioleskan ke dalam liang kemaluan dalam jangka waktu sekitar sekali dalam sehari. Ulangi pemakaian tersebut selama lima hari berturut-turut.
Penelitian ini juga mengungkap, obat gatal di bibir kemaluan jenis metronidazole cukup ampuh untuk menghambat adanya pembentukan bakteri Gardnerella vaginalis yang akan melekat di permukaan vagina (biofilm). Bahkan, tingkat kesembuhan jangka pendek ketika menggunakan obat gatal di bibir metronidazole dengan mencapai hampir 80%.
3.Acyclovir
Acyclovir ini sebenarnya bukan obat untuk mengatasi rasa gatal pada vagina. Namun, obat ini utamanya digunakan untuk mengatasi suatu penyakit herpes genital (herpes simplex tipe 2). Akan tetapi, salah satu gejala adanya penyakit herpes genital yaitu muncul bentol pada kemaluan yang akan disertai gatal.
Menurut CDC, hingga saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan herpes. Meski demikian, obat acyclovir ini mampu untuk mengurangi gejala herpes pada kemaluan dan bisa mengurangi luka akibat bentol gatal pada bagian vagina.
Menurut jurnal yang telah diterbitkan National Center for Biotechnology Information, obat acyclovir ini bertujuan untuk pengobatan herpes kelamin dianjurkan diminum dalam 2-5 kali sehari selama sepuluh hari sampai dua belas bulan.
4.Tinidazole
Obat gatal pada vagina ini berguna untuk mengatasi adanya parasit Trichomonas vaginalis pada bibir kemaluan (vagina).
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), parasit ini akan menyebabkan penyakit trichomoniasis yang rentan untuk menular melalui aktivitas seksual tanpa adanya pengaman.
Menurut jurnal terbitan Drugs Adis International, tinidazole biasanya akan diberikan dalam bentuk obat minum dengan adanya dosis dengan sebesar 250 mg untuk tiga kali dalam sehari selama lima hari.
Jika obat ini dikonsumsi secara tunggal untuk mengatasi trichomoniasis, penelitian ini akan menemukan 65% pasien yang dinyatakan sembuh. Tingkat kesembuhan dari penggunaan obat gatal di vagina ini dengan rata-rata mencapai 91 persen.
Penyakit trichomoniasis ini merupakan salah satu penyakit menular seksual. Maka, pasangan seksual dengan penderita trichomoniasis pun juga harus diberikan dengan tinidazole. Bahkan, penelitian ini telah menemukan, 89% pasangan yang akan tertular dan ikut untuk mengonsumsi obat tinidazole dengan adanya dosis 150 mg selama dua kali dalam sehari untuk seminggu yang dinyatakan sembuh. Obat ini juga hanya berbentuk tablet yang akan dimasukkan ke dalam vagina.
5.Miconazole
Miconazole ini bisa digunakan sebagai obat bibir kemaluan yang bentol dan gatal. Miconazole ini telah bekerja dengan cara mengatasi jamur Candida albicans yang menjangkiti kemaluan.
Menurut anjuran dari PIO Nas BPOM, obat ini akan digunakan dengan cara dioles dua kali dalam sehari selama sepuluh hari setelah daerah yang ditumbuhi jamur tersebut dinyatakan sembuh.
6.Fluconazole
Obat gatal kemaluan ini dapat mengatasi candidiasis vaginalis, yaitu infeksi vagina akibat adanya jamur Candida albicans.
Bahkan, penelitian pada jurnal Infection and Drug Resistance akan menunjukkan, obat fluconazole yang akan dianggap sebagai obat paling efektif untuk mengobati vaginal candidiasis. Penelitian ini juga menunjukkan, efektivitas obat untuk vagina gatal akibat adanya jamur ini dengan mencapai 95%.
Obat fluconazole ini bekerja sebagai anti jamur (antifungal) dengan cara menghambat molekul yang berada pada jamur. Pusat Informasi Obat Nasional Badan Pengawas Obat dan Makanan (PIO Nas BPOM) telah memaparkan, obat gatal kemaluan jenis fluconazole ini dapat dikonsumsi dengan sebanyak 150 mg dosis tunggal.
Studi dalam jurnal terbitan dari National Center of Biotechnology Information telah memaparkan, obat ini tersedia dalam bentuk tablet yang akan dimasukkan ke dalam vagina. Obat untuk vagina gatal ini dapat dimasukkan ke dalam vagina selama satu sampai tiga hari dengan ukuran dosis 150 mg.